Pengontrol suhu adalah perangkat yang digunakan untuk mengontrol suhu dengan menyesuaikan keluaran perangkat pemanas atau pendingin untuk mempertahankan kisaran suhu yang disetel. Prinsip kerja pengontrol suhu adalah mengukur suhu dan membandingkannya dengan kisaran suhu yang ditetapkan, kemudian mengontrol keluaran peralatan pemanas atau pendingin sesuai dengan hasil perbandingan.
Pengontrol suhu biasanya terdiri dari tiga bagian utama: sensor, pengontrol, dan aktuator. Sensor mengukur suhu, pengontrol memproses sinyal dari sensor dan membandingkannya dengan kisaran suhu yang ditetapkan, dan aktuator mengontrol keluaran perangkat pemanas atau pendingin.
Sensor sering kali menjadi jantung pengontrol suhu. Bisa berupa termokopel, termistor, atau sensor infra merah, dll. Saat sensor mengukur suhu, sensor tersebut akan menghasilkan sinyal listrik, yang akan dikirim ke pengontrol.
Pengontrol adalah otak dari pengontrol suhu. Dibutuhkan sinyal yang dikirim oleh sensor dan membandingkannya dengan kisaran suhu yang disetel. Jika suhu melebihi kisaran yang ditetapkan, pengontrol akan mengirimkan sinyal ke aktuator untuk mengontrol keluaran peralatan pemanas atau pendingin. Pengontrol juga dapat memiliki fungsi lain seperti alarm, pencatatan data, dan komunikasi.
Aktuator adalah bagian keluaran pengontrol suhu. Ini bisa berupa kabel pemanas, kompresor atau katup listrik, dll. Peran aktuator adalah mengontrol keluaran peralatan pemanas atau pendingin sesuai dengan instruksi pengontrol untuk mempertahankan kisaran suhu yang disetel.
Secara keseluruhan, pengontrol suhu adalah peralatan yang sangat penting yang dapat memainkan peran penting dalam industri, medis, pengolahan makanan, dan banyak lagi. Dengan mengukur suhu dan mengontrol keluaran peralatan pemanas atau pendingin, pengontrol suhu dapat memastikan kualitas dan keamanan produk serta meningkatkan efisiensi produksi.